Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 07 Januari 2014

Nyerah.. Yakin Bisa?


Udah lama banget ga nge-blog.

*dengerin rintikan hujan* *sendu*

Lo pernah ngerasain perasaan sayang sama seseorang gak?

Sayang yang sayang banget. Sayang yang saking sayangnya lo sampai ga bisa berbuat apa-apa. Sayang yang rasanya.. ga bisa lo jabarkan walaupun dengan kata-kata serumit apapun. Sayang yang ketika lo rasain, dia seperti merasuk disana, di hati lo. Sayang yang tulus. Yang ga pake pamrih apalagi minta dibales.

Gue? Pernah.

Gue tahu. Semua perasaan pasti minta untuk dibalas. Atau seenggaknya minta untuk diperhatikan walau sedikit. Ketika lo menyukai seseorang misalnya, pasti ada perasaan untuk diperhatiin gebetan lo. Ada perasaan untuk memiliki.

Tapi sayangnya, ga semua perasaan itu bisa dibalas.

Ada beberapa alasan perasaan seseorang itu ga dibalas. Mungkin karena "dia"-nya emang ga suka. Atau "dia"-nya punya alasan sendiri untuk ga nerima perasaan dari orang itu.

Sampai pada tahap ini, yang gue tahu, sebagian orang pasti nyerah sama perasaan yang dia punya. Tapi.. sebagian yang lain tetap bertahan.

Yang gue tahu, bertahan menyimpan rasa untuk seseorang yang emang udah jelas-jelas susah untuk lo miliki itu emang ga gampang. Susah banget malah. Entah, mungkin karena terlalu sayang kali ya? atau perasaannya udah terlanjur terbawa arus yang ga sengaja dia buat sendiri.

Ketika lo menyayangi seseorang yang sulit untuk lo miliki, suatu saat lo pasti ada di keadaan paling bawah. Iya, ada di Fase "Capek" dan "Jenuh".

Sayang sama seseorang yang ga punya perasaan sama kayak kita itu nyiksa batin aslinya. Tapi, gue yakin. Untuk orang-orang yang perasaan sayangnya udah sayang banget ini, mereka bakalan ga mikirin lagi perasaan mereka dibales atau ngga. Kalo orang yang disayang ada di deket mereka dan ga pergi aja itu udah cukup. Iya, sangat cukup. Gue pun begitu.

Tapi ketika mereka ada di fase tercapek dalam menjaga perasaan itu, gue yakin. mereka bahkan gatau lagi harus ngelakuin apa. gue juga begitu. Kalo malem gue pasti mikir,

"Sebenernya yang gue lakuin itu apa sih? Kok gue bego banget?"

"Kok gue mau-maunya bertahan sih? Kenapa sih gue kayak gini?"

"Yang gue lakuin itu percuma! tapi kenapa...." *nangis*

Hahaha. Iya, tahu lebay. tapi nyatanya emang begitu.

Kalo ditanya "Emang lo ga capek apa nyimpen perasaan buat dia?"

gue akan jawab dengan tegas kalo gue Capek.

Kalo dikatain "Bego"-pun ketika cerita, sebenernya gue yakin dia juga udah ngerti dan paham kalo dirinya emang bego.

Gue tahu rasanya, ketika ada di persimpangan perasaan antara ingin menepi dan nyerah, tapi di satu sisi tetep ingin mempertahankan.

Karena sebenernya, saat ingin mau menyerah itu, sebagian hati yang lain secara ga sadar malah ingin memberontak. seperti ga rela untuk sekedar melepas dan merelakan. Seperti.. ga akan adalagi yang indah kalo kita biarkan "dia" yang kita sayang pergi.

Terakhir, Kamu yakin mau nyerah?

Gue, Ngga. :)